fenomena rumput
tetangga
kali ini saya akan mengulas sedikit
mengenai fenomena rumput tetangga, tema ini terinspirasi dari kejadian yang
dialami ditempat kerja saya. Masih ingatkah tentang iklan salah satu iklan
rokok yang menceritakan seekor kambing yang tergoda untuk pindah ke rumah
sebelah karena tertarik dengan rumputnya yang lebih hijau dari rumput yang ada
di rumahnya sendiri ?? Ya, kejadiannya sama persis seperti itu Cuma yang
terjadi di perusahaan tempat saya bekerja adalah karyawan bukan embek...
Sebenarnya fenomena rumput hijau sudah
menjadi rahasia umum di dunia kerja. Hal ini terjadi manakala karyawan merasa
bahwa pekerjaan yang dia jalani saat ini kurang memberikan kepuasan baik secara
materi maupun non materi. Mereka cenderung melihat perusahaan lain sebagai
perusahaan yang lebih baik dan menjanjikan, padahal belum tentu benar. Singkat
cerita di perusahaan tempat saya bekerja ada salah satu karyawan yang tertarik
dengan penawaran yang diberikan perusahaan lain. Perusahaan yang membuat karyawan
x tertarik adalah perusahaan manufaktur yang termasuk PMA (Penanaman Modal
Asing). Pada mulanya karyawan x mengikuti serangkaiaan wawancara melalui
telefon, disamping itu juga dijelaskan mengenai hak-hak apa saja yang akan dia
dapatkan jika bekerja di tempat tersebut. Tawaran yang cukup menggiurkan
membuat karyawan x tertarik untuk cepat-cepat pindah ke perusahaan tersebut
karena dia juga diberi waktu sehari untuk memutuskan diambila atau tidaknya
tawaran tersebut. Brand PMA dan tawaran remunerasi yang lebih tinggi
membuat karyawan x bersemangat untuk
segera pindah. Pada akhirnya dia memutuskan untuk mengambil tawaran tersebut
dan mengundurkan diri dari perusahaan tempat dia bekerja semula.
Setelah
dia keluar, banyak karyawan yang bertanya-tanya mengenai kepindahannya. Apakah
memang perusahaan dia yang baru memberikan kepuasan kerja yang lebih baik
dibanding perusahaan lama yang notabene perusahaan lokal dengan investor orang
pribumi. Belum selesai pertanyaan tersebut terjawab setelah 2 – 3 minggu
berlalu seorang karyawan menunjukkan pada saya perihal sms yang karyawan x
kirimkan pada dia. Isi dari sms tersebut adalah permintaan tolong untuk
mempertanyakan apakah karyawan x masih diijinkan untuk kembali bekerja pada
perusahaan yang telah dia tinggalkan.
Hanya dalam waktu 2-3 minggu membuat karyawan tersebut berfikir untuk
kembali ke perusahaan lama merupakan hal baru yang saya jumpai selama bekerja.
Begitu cepatnya karyawan x berubah pikiran, sehingga terbersit untuk kembali ke
perusahaan lama. Berbagai pertanyaan pun muncul dalam
pikiran saya. Apakah kenyataan yang dialami berbeda dengan janji yang
ditawarkan sebelumnya, apakah ditempat kerja baru ada masalah yang membuat
karyawan x merasa tidak nyaman, atau ada kasus yang membuat dia terancam untuk
dikeluarkan. Berbagai spekulasi dan gosip pun beredar bak jamur dimusim hujan,
ada yang menyayangkan keputusannya, ada yang menertawakan karena tidak
konsisten, ada yang memang berharap msi diijinkan masuk lagi karena memang
kemampuannya sangat dibutuhkan.
Cerita
diatas hanyalah sebagian kecil dari contoh fenomena rumput hijau, selain
karyawan x masih banyak juga yang mengalami hal seperti itu. Mereka melihat
perusahaan lain seolah olah mempunyai rumput yang lebih hijau dibanding
perusahaan tempat mereka bekerja saat itu, entah di tempat yang baru rumputnya
asli atau palsu.
Sudah
menjadi kewajaran bahwa setiap karyawan mendambakan lingkungan kerja yang
nyawan, tingkat pressure yang tidak terlalu tinggi, dan remunerasi yang
memadai. Namun jika tidak mempunyai perhitungan dan perencanaan yang jeli, bisa
saja menjadi boomerang buat diri sendiri yang pada akhirnya hanya menimbulkan
penyesalan di kemudian hari.
Berikut
ada sedikit tips yang mungkin bisa jadi pertimbangan dalam mengambil keputusan
untuk pindah ke lingkungan kerja yang baru :
1.
Cari
informasi yang lengkap mengenai perusahaan baru
2.
Analisis
peluang karir yang bisa dicapai di perusahaan baru
3.
Bandingkan
dengan perusahaan lama ditinjau dari berbagai aspek
4. Tanya teman, relasi, atau siapapun yang punya info tentang perusahaan tersebut
5.
Jika memang
ingin resign berikan jeda waktu antara permohonan resign dengan waktu resign (biasanya 30 hari)
6.
Tetap
jaga hubungan baik dengan perusahaan lama.
Mungkin
tips diatas sangat sederhana, tapi minimal itulah hal yang sebaiknya anda
lakukan jika memang ingin pindah ke perusahaan baru namun tetap menjaga
integritas serta nama baik di perusahaan lama.
Dalam
dunia profesional, integritas dan nama baik adalah modal utama dalam
mengembangkan karir. Semakin besar perusahaan yang merekrut kita, semakin
gencar pula mereka akan menelusuri rekam jejak prestasi anda.
Semoga
sukses...
Ichsan
widyantoro