Monday, July 2, 2012

fenomena rumput tetangga

kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai fenomena rumput tetangga, tema ini terinspirasi dari kejadian yang dialami ditempat kerja saya. Masih ingatkah tentang iklan salah satu iklan rokok yang menceritakan seekor kambing yang tergoda untuk pindah ke rumah sebelah karena tertarik dengan rumputnya yang lebih hijau dari rumput yang ada di rumahnya sendiri ?? Ya, kejadiannya sama persis seperti itu Cuma yang terjadi di perusahaan tempat saya bekerja adalah karyawan bukan embek...

Sebenarnya fenomena rumput hijau sudah menjadi rahasia umum di dunia kerja. Hal ini terjadi manakala karyawan merasa bahwa pekerjaan yang dia jalani saat ini kurang memberikan kepuasan baik secara materi maupun non materi. Mereka cenderung melihat perusahaan lain sebagai perusahaan yang lebih baik dan menjanjikan, padahal belum tentu benar. Singkat cerita di perusahaan tempat saya bekerja ada salah satu karyawan yang tertarik dengan penawaran yang diberikan perusahaan lain. Perusahaan yang membuat karyawan x tertarik adalah perusahaan manufaktur yang termasuk PMA (Penanaman Modal Asing). Pada mulanya karyawan x mengikuti serangkaiaan wawancara melalui telefon, disamping itu juga dijelaskan mengenai hak-hak apa saja yang akan dia dapatkan jika bekerja di tempat tersebut. Tawaran yang cukup menggiurkan membuat karyawan x tertarik untuk cepat-cepat pindah ke perusahaan tersebut karena dia juga diberi waktu sehari untuk memutuskan diambila atau tidaknya tawaran tersebut. Brand PMA dan tawaran remunerasi yang lebih tinggi membuat  karyawan x bersemangat untuk segera pindah. Pada akhirnya dia memutuskan untuk mengambil tawaran tersebut dan mengundurkan diri dari perusahaan tempat dia bekerja semula.



Setelah dia keluar, banyak karyawan yang bertanya-tanya mengenai kepindahannya. Apakah memang perusahaan dia yang baru memberikan kepuasan kerja yang lebih baik dibanding perusahaan lama yang notabene perusahaan lokal dengan investor orang pribumi. Belum selesai pertanyaan tersebut terjawab setelah 2 – 3 minggu berlalu seorang karyawan menunjukkan pada saya perihal sms yang karyawan x kirimkan pada dia. Isi dari sms tersebut adalah permintaan tolong untuk mempertanyakan apakah karyawan x masih diijinkan untuk kembali bekerja pada perusahaan yang telah dia tinggalkan.  Hanya dalam waktu 2-3 minggu membuat karyawan tersebut berfikir untuk kembali ke perusahaan lama merupakan hal baru yang saya jumpai selama bekerja. Begitu cepatnya karyawan x berubah pikiran, sehingga terbersit untuk kembali ke perusahaan lama. Berbagai pertanyaan pun muncul dalam pikiran saya. Apakah kenyataan yang dialami berbeda dengan janji yang ditawarkan sebelumnya, apakah ditempat kerja baru ada masalah yang membuat karyawan x merasa tidak nyaman, atau ada kasus yang membuat dia terancam untuk dikeluarkan. Berbagai spekulasi dan gosip pun beredar bak jamur dimusim hujan, ada yang menyayangkan keputusannya, ada yang menertawakan karena tidak konsisten, ada yang memang berharap msi diijinkan masuk lagi karena memang kemampuannya sangat dibutuhkan.

Cerita diatas hanyalah sebagian kecil dari contoh fenomena rumput hijau, selain karyawan x masih banyak juga yang mengalami hal seperti itu. Mereka melihat perusahaan lain seolah olah mempunyai rumput yang lebih hijau dibanding perusahaan tempat mereka bekerja saat itu, entah di tempat yang baru rumputnya asli atau palsu.
Sudah menjadi kewajaran bahwa setiap karyawan mendambakan lingkungan kerja yang nyawan, tingkat pressure yang tidak terlalu tinggi, dan remunerasi yang memadai. Namun jika tidak mempunyai perhitungan dan perencanaan yang jeli, bisa saja menjadi boomerang buat diri sendiri yang pada akhirnya hanya menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Berikut ada sedikit tips yang mungkin bisa jadi pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk pindah ke lingkungan kerja yang baru :
1.     Cari informasi yang lengkap mengenai perusahaan baru
2.    Analisis peluang karir yang bisa dicapai di perusahaan baru
3.    Bandingkan dengan perusahaan lama ditinjau dari berbagai aspek
4.  Tanya teman, relasi, atau siapapun yang punya info tentang perusahaan tersebut
5.    Jika memang ingin resign berikan jeda waktu antara permohonan resign dengan waktu resign (biasanya 30 hari)
6.    Tetap jaga hubungan baik dengan perusahaan lama.
Mungkin tips diatas sangat sederhana, tapi minimal itulah hal yang sebaiknya anda lakukan jika memang ingin pindah ke perusahaan baru namun tetap menjaga integritas serta nama baik di perusahaan lama.
Dalam dunia profesional, integritas dan nama baik adalah modal utama dalam mengembangkan karir. Semakin besar perusahaan yang merekrut kita, semakin gencar pula mereka akan menelusuri rekam jejak prestasi anda.

Semoga sukses...
Ichsan widyantoro